Cara Screenshot di Laptop Windows bisa dilakukan dengan tombol Print Screen yang ada di keyboard. Selain itu Screenshot di Laptop juga bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan aplikasi. Anda juga bisa Screenshot di Laptop dengan atau tanpa menyimpan file. Cara Screenshot di Laptop Windows juga bisa dipilih satu window atau banyak window.
[Read more…]
Sistem Power Supply pada Komputer
Power supply komputer adalah unit yang menyediakan daya bagi seluruh bagian komputer seperti prosesor, harddisk, ram, motherboard dan lain-lain. Input power supply komputer adalah tegangan jala-jala listrik AC. Karena di Indonesia menggunakan tegangan listrik AC 220 Volt dari PLN maka rata-rata power supply komputer yang ada di Indonesia menggunakan sistem input 220 Volt.
Power supply komputer mengolah tegangan AC 220V dari PLN menjadi tangan DC yang lebih kecil untuk keperluan supply setiap bagian komputer. Misalnya untuk supply harddisk membutuhkan tegangan sebesar +5 Volt dan +12 Volt. Kemudian untuk mouse, keyboard dan USB membutuhkan tegangan +5 Volt dan sebagainya.
Sistem Power Supply Komputer
Power supply komputer yang ada saat ini kebanyakan menggunakan sistem power supply switching yang dikenal dengan istilah SMPS (Switching Mode Power Supply). Sistem ini berbeda dengan sistem power supply konvensional yang menggunakan sebuah trafo step down, dioda serta elco untuk menurunkan tegangan dan menyearahkan tegangan. Alasan menggunakan sistem power supply SMPS adalah karena power supply SMPS lebih efisien dibandingkan dengan power supply knvensional.
Sistem power supply SMPS menggunakan teknik PWM (Pulse Width Modulation). PWN adalah teknik modulasi yang mengubah lebar sebuah pulsa. Dengan mengubah lebar pulsa maka diperoleh duty cycle (siklus tugas) yang lebih tinggi dan berakibat pada naiknya efisiensi power supply. Pulsa yang sudah dimodifikasi ini selanjutnya dimasukkan ke sebuah trafo untuk diinduksikan ke bagian sekunder.
Keluaran trafo SMPS pada bagian sekunder ini kemudian disearahkan oleh komponen dioda dan elco. Agar menghasilkan tegangan output yang stabil, pada SMPS juga dipasang sebuah rangkaian regulasi feedback yang berfungsi mengontrol kerja pembangkit sinyal PWM pada primer agar menghasilkan tegangan output yang stabil meskipun pada beban berat.
Berikut ini beberapa kelebihan dari rangkaian power supply SMPS :
- Efisiensi tinggi diatas 90%, ini penting karena komputer membutuhkan daya yang lumayan besar terutama komputer desktop.
- Ukuran kecil dan beratnya ringan, sangat berbeda dengan trafo konvensional yang besar dan berat.
- Stabil, dibutuhkan untuk menjaga kestabilan proses kerja komputer yang hampir semuanya menggunakan sistem digital.
- Murah, harga rangkaian power supply yang berupa beberapa komponen elektronika ditambah dengan trafo SMPS masih lebih murah dari trafo konvensional beserta trangkaian penyearah dan stabilisernya.
- Aman, karena adanya sistem proteksi pada rangkaian SMPS yang terintegrasi dengan rangkaian osilator PWM.
Bagian-bagian Power Supply Komputer
Output Tegangan Power Supply Komputer
- Soket 20+4 pin yang menuju ke motherboard. Soket ini berisi tegangan-tegangan yang dibutuhkan oleh motherboard. Keterangan pin dari soket 20+4 pin :
24-pin ATX12V 2.x power supply connector Color Signal Pin Pin Signal Color Orange +3.3 V 1 13 +3.3 V Orange +3.3 V sense Brown Orange +3.3 V 2 14 −12 V Blue Black Ground 3 15 Ground Black Red +5 V 4 16 Power on Green Black Ground 5 17 Ground Black Red +5 V 6 18 Ground Black Black Ground 7 19 Ground Black Grey Power good 8 20 No connection Purple +5 V standby 9 21 +5 V Red Yellow +12 V 10 22 +5 V Red Yellow +12 V 11 23 +5 V Red Orange +3.3 V 12 24 Ground Black Tiga pin yang ditandai (8, 13, dan 16) adalah sinyal kontrol, bukan tegangan output. “Power On” harus didorong rendah (di nol-kan)untuk menghidupkan PSU. “Power good” akan rendah ketika keluaran lain belum tercapai, dan tinggi ketika tegangan sudah benar. Tegangan “3,3 V” adalah sensor untuk penginderaan jauh. Pin 20 digunakan untuk menyediakan-5VDC di ATX dan versi ATX12V hingga 1,2. Hal ini opsional dalam versi 1.2, dan hilang di ver. 1.3 dan ke atas. Keterangan pin dari soket 20+4 pin – sumber: wikipedia - Soket 4 pin ke IDE harddisk dan CD/DVD. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V).
- Soket 4 pin ke motherboard untuk VGA adapter (AGP / PCI-E). Soket ini berisi 2 kabel warna kuning (+12V) dan dua kabel warna hitam (ground-0V).
- Soket 4 pin ke Floppy. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V).
- Soket 15 pin ke SATA. Soket ini berisi tegangan +3V3, +5V dan +12V.
Fan Cooler
Untuk mendinginkan komponen-komponen didalam power supply komputer biasanya dipasang sebuah kipad DC 12Volt didalam power supply. Fungsi kipas DC ini sangat penting untuk menjaga kinerja power supply agar stabil dan tidak rusak karena terlalu panas (over heat).
Pertanahan (Grounding)
Adalah sistem pertanahan yang menetralisir tegangan bocor dari rangkaian SMPS. Jika pertanahan ini tidak dipasang yang terjadi casing komputer kita akan seperti nyetrum walaupun tidak mematikan (hanya mengagetkan saja).
Selain untuk menghilangkan tegangan bocor, sistem pertanahan ini juga berfungsi menyetabilkan kerja masing-masing bagian power supply terutama kerja mother board. Hal ini karena pada motherboard banyak sekali transmisi sinyal digital dengan frekuensi tinggi yang harus dijaga agar tidak kena gangguan dari sekitarnya seperti dari bocoran monitor maupun printer.
Efek dari pertanahan power supply yang buruk bisa mengakibatkan kerusakan pada motherboard. Jika ringan mungkin hanya hang saja, namun akan sangat merugikan jika sudah merusakkan motherboard secara fisik yang tentu harus mengeluarkan biaya untuk penggantian.
Demikian sistem kerja power supply komputer, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi kita dalam memilih power supply komputer.
Perbedaan RAM DDR1, DDR2, DDR3 dan DDR4
Perbedaan RAM DDR1, DDR2, DDR3 dan DDR4 terletak pada bentuk fisik dan juga kecepatannya. DDR adalah singkatan dari Double Data Rate. DDR merupakan pengembangan dari SDR SDRAM (Single Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory ). Marilah kita bahas perbedaan pada tiap-tiap generasi RAM. [Read more…]
Karakteristik RAM DDR SDRAM
Gambar diatas adalah contoh RAM DDR3 dengan kapasitas 4GB. Sepintas terlihat ada beberapa chip yang dipasang pada modul RAM tersebut. Pada tulisan berikut ini akan dibahas beberapa karakteristik sebuah RAM khususnya RAM jenis DDR SDRAM yang saat ini telah mencapai generasi terbaru yaitu DDR4.
DDR adalah singkatan dari Double Data Rate. DDR merupakan pengembangan dari SDR SDRAM (Single Data Rate Synchronous Dynamic RAM). DDR SDRAM mempunyai karakteristik kecepatan dua kali lipat dari SDR SDRAM.
Hal ini diperoleh dengan efisiensi pengiriman data melalui efisiensi sinyal clock terhadap waktu. Jika SDR SDRAM hanya mengirim data pada satu transisi clock maka pada DDR SDRAM data dikirim pada dua transisi sinyal clock.
Sinyal clock adalah sinyal yang diperlukan untuk sinkronisasi saat pengiriman data. Sinyal clock ini berupa gelombang kotak (square wave) dengan frekuensi tertentu. Karena berupa gelombang kotak, maka ada dua transisi gelombang yaitu transisi saat naik (dari bawah ke atas) dan transisi saat turun (dari atas ke bawah).
Transfer rate DDR SDRAM
Pada DDR SDRAM, data dikirim pada dua transisi sinyal clock tersebut. Ini dua kali lebih cepat dan efisien dari dibandingkan dengan SDR SDRAM yang hanya mengirim data pada satu transisisi sinyal clock.
Sebagai contoh, saat akan mentransfer data sejumlah 64 bit dengan sekali kirim, DDR SDRAM akan memberikan kecepatan transfer rate sebesar :
transfer rate = frekuensi bus × 2 × 64 / 8
Dimana :
- frekuensi bus adalah frekuensi sinyal clock sinkronisasi transfer dara antara RAM dan chipset.
- 2 diperoleh dari nilai double data rate
- 64 merupakan jumlah bit
- 8 adalah pembagi bit agar menjadi satuan byte (1 byte= 8 bit)
Jika frekuensi bus sebesar 100 MHz, maka DDR SDRAM mampu memberikan transfer rate maksimum sebesar 1600 MB/s.
Sesuai dengan standar DDR SDRAM yang ditetapkan JEDEC pada tahun 2000 maka karakteristik RAM dapat dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik chip dan karakteristik modul.
Karakteristik Chip DDR SDRAM
Ukuran dari chip sebuah RAM dinyatakan dalam satuan byte. Pada karakteristik chip sebuah RAM ada yang bernama DRAM density, yaitu banyaknya chip RAM dalam satu modul RAM. Sebuah RAM 1GB yang berisi 64Mx8 disebut low density RAM. Sedangkan sebuah RAM dengan 128Mx4 disebut dengan high density RAM.
Selain RAM density, pada chip DDR SDRAM juga ada parameter yang disebut organization, yaitu pengorganisasian memori pada RAM. RAM yang dinyatakan dengan notasi 64Mx4 berarti bahwa matriks memori memiliki 64 juta (produk bank x baris x kolom) lokasi penyimpanan 4-bit. Pengali ini ada beberapa macam misalnya x4, x8 dan x16. RAM dengan pengali x4 lebih mahal dibandingkan dengan pengali x8 atau x16. RAM dengan pengali x8 inilah yang banyak digunakan p[ada personal komputer dan laptop.
Karakteristik Modul DDR SDRAM
Pada modul RAM terdapat beberapa karakteristik misalnya Ranking, Capasity, Timing, Buffering, Packaging dan Power consumption.
Ranking adalah peringkat chip didalam modul RAM. Biasanya beberapa chip untuk meningkatkan kapisitas penyimpanan sebuah RAM. Masing-masing chip ini dialamati secara paralel, misalnya untuk 64bit data kita memerlukan 8 chip RAM. Banyak chip dengan satu alamat bersama inilah yang dinamakan dengan Ranking memori.
Capacity adalah kapasitas penyimpanan sebuah RAM dan dinyatakan dalam byte, sama seperti satuan data. Ada dua cara untuk membedakan kapasitas RAM yaitu dilihat dari ECC/non ECC serta jumlah chip yang ada pada modul RAM. ECC adalah istilah untuk modul RAM yang memiliki satu bit koreksi data. Sedangkan modul tanpa bit koreksi data diberi label non-ECC.
Sedangkan jumlah chip adalah kelipatan dari modul RAM, yaitu 8 modul untuk RAM non-ECC dan 9 modul untuk RAM ECC. Chip-chip ini bisa menempati satu sisi atau dua sisi pada modul. Jumlah maksimum chip per modul DDR adalah 36 (9 × 4) untuk RAM ECC dan 32 (8×4) untuk RAM non-ECC.
Timing adalah parameter-parameter yang menetukan kecepatan RAM seperti CAS latency (CL), clock cycle time (tCK), row cycle time (tRC), refresh row cycle time (tRFC) dan row active time (tRAS).
Buffering adalah karakteristik yang menunjukkan seberapa besar penyangga didalam RAM. Kemudian Packaging merupakan istilah untuk menggambarkan bentuk fisik RAM seperti DIMM atau SO-DIMM.
Power Consumption merupakan ukuran daya yang dibuthkan oleh RAM dan dinyatakan dengan satuan Watt (W). Sebuah pengujian RAM DDR dan DDR2 pada tahun 2005 menyebutkan rata-rata kebutuhan daya sebuah RAM adalah 1-3 Watt per 512MB modul RAM.
Karakteristik modul dan chip RAM ini saling berkaitan. Total kapasitas sebuah modul RAM dihasilkan oleh kapasitas dan jumlah chip yang ada pada modul tersebut. Untuk RAM ECC kapasitasnya harus dikalikan dengan 8/9 karena satu bit tidak dipakai untuk data namun hanya sebagai koreksi error.
Bit Width RAM
Kesimpulan
Sebagai contoh RAM DDR SDRAM 1GB PC2100 dengan modul ECC dapat memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
Module size (GB) | Number of chips | Chip size (Mbit) | Chip organization | Number of ranks |
---|---|---|---|---|
1 | 36 | 256 | 64M×4 | 2 |
1 | 18 | 512 | 64M×8 | 2 |
1 | 18 | 512 | 128M×4 | 1 |
Pada contoh diatas terdapat tiga varian yang berbeda. Saat akan menentukan pilihan kita harus memperhatikan parameter-parameter diatas agar tidak salah aplikasi.
Saat ini kita mengenal ada beberapa generasi RAM DDR SDRAM misalnya DDR2, DDR3 dan DDR4. Apa perbedaan dari masing-masing generasi RAM DDR ini insyaAllah akan ditulis pada artikel selanjutnya.
Mengenal RAM komputer
RAM adalah singkatan dari Random Access Memory. RAM adalah media penyimpanan sementara yang digunakan untuk membantu selama prosesor bekerja. RAM dapat diakses lebih cepat dari harddisk. Namun data yang ada pada RAM tidak bersifat permanen seperti harddisk, data pada RAM akan hilang jika komputer dimatikan.
Ukuran RAM biasanya dinyatakan dalam byte sama seperti satuan data. Namun selain dari kapasitas RAM tersebut, ada beberapa parameter lagi yang menyertai RAM seperti kecepatan dan tipe atau jenis RAM. Kecepatan RAM harus sesuai dengan kecepatan yang disupport oleh motherboard. Dan untuk tipe RAM ini sangat vital karena biasanya berhubungan dengan jenis soket. Jika beda tipe maka RAM tidak bisa dipasang.
Prinsip kerja RAM
Pengertian dari perbedaan RAM dan Harddisk bisa saya umpamakan dengan analogi meja kerja dan lemari. Disini RAM saya anggap sama dengan meja kerja dan Harddisk saya anggap sebagai lemari.
Prinsip kerjanya seperti ini, saat kita mulai mengerjakan sebuah tugas, kita akan mengambil beberapa data dari lemari untuk dikerjakan. Agar dapat bekerja kita membutuhkan tempat untuk mengolah data tersebut. Tempat ini bersifat sementara, artinya kita hanya membutuhkannya saat bekerja dan akan kembali kosong ketika selesai bekerja.
Masing-masing data kita olah di meja kerja karena jika selalu menggunakan lemari tentu kurang efisien dan memakan waktu yang lebih lama. Jika kita mengerjakan banyak tugas tentu kita membutuhkan ukuran meja kerja yang lebih luas. Kemudian setelah selesai bekerja baru kita akan menyimpan pekerjaan kita ke dalam lemari untuk kemudian dikerjakan lagi besok atau diwaktu yang akan datang.
Dari penjelasan tentang analogi meja kerja dan lemari diatas dapat diambil beberapa pengertian berikut ini:
- Lemari sama dengan harddisk, yaitu tempat menyimpan data permanen.
- Meja kerja sama dengan RAM, berfungsi sementara untuk menyimpan data-data dari tugas yang sedang dikerjakan.
- Proses baca tulis data pada RAM lebih cepat dibandingkan dengan harddisk, sama dengan perbandingan saat harus mengambil data dari atas meja tentu lebih cepat daripada harus selalu mengambil dari lemari.
- Ukuran RAM yang besar memungkinkan kita untuk mengerjakan tugas yang lebih banyak sama seperti ukuran meja kerja. Ini sangat dibutuhkan terutama untuk kebutuhan akan multi-tasking.
- Jika sebuah data pekerjaan masih ada pada RAM, bisa dipastikan akan hilang jika belum disimpan pada harddisk. Ini mirip jika kita menaruh pekerjaan pada meja kerja dapat hilang jika kita tidak simpan dilemari.
- Proses menyimpan data pada harddisk layaknya menyimpan data ke dalam lemari. Inilah yang sering kita sebut dengan Save saat mengetik dokumen.
- Jika kita telah belajar file system dan partisi pada pembahasan sebelumnya tentang harddisk, maka tata letak penempatan data pekerjaan di lemari inilah yang bisa dianalogikan dengan file system dan partisi.
Jenis-jenis RAM
- Static RAM (SRAM)
- Non Nolatile RAM (NV-RAM)
- Dynamic RAM (DRAM)
- Syncronous DRAM (SDRAM)
- DDR RAM (Dual data rate RAM)
- DDR II RAM (DDR generasi kedua)
- DDR III RAM (DDR generasi ketiga)
Komponen RAM
1. Chip RAM
2. PCB (Printed Circuit Board)
3. Contact Point
4. Notch
Cara Memformat Harddisk
Jika pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan tentang partisi harddisk, maka pada tulisan kali ini akan dilanjutkan dengan cara memformat harddisk. Sebuah harddisk hanya bisa digunakan setelah diisi dengan file system. Proses menanamkan file system ke dalam harddisk inilah yang disebut dengan memformat harddisk.
Jika sebuah harddisk diformat maka isi data yang ada pada harddisk (jika ada) akan dihapus dan harddisk akan berada dalam kondisi kosong. Proses memformat harddisk ini ada tiga level kedalaman, yaitu low level format, normal format dan quick format. Berikut penjelasan dari ketiga macam format serta cara memformat harddisk dengan tidak kedalam format tersebut.
Low Level Format
Low level format adalah cara memformat harddisk paling dalam dan membuat data yang ada pada cakram magnetic dalam harddisk benar-benar dihapus. Proses ini dulu saya pakai untuk memperbaiki harddisk yang sudah bad sector. Dengan cara ini masing-masing sektor akan dimagnetisasi ulang sehingga kemagnetannya diharapkan kembali ke level semula.
Selain itu low level format ini juga berfungsi untuk menghapus data permanen dan tidak mungkin di recovery lagi. Maka dari itu low level format sering disebut dengan istilah Wipe harddisk. Penghapusan permanen ini dibuthhkan ketika data yang tersimpan sebelumnya benar-benar bersifat rahasia seperti misalnya rahasia negara atau rahasia perusahaan yang ada pada komputer yang akan dilelang.
Untuk memformat harddisk dengan low level format biasanya diperlukan aplikasi tambahan seperti misalnya Darik’s Boot and Nuke. Program ini bisa mengerjakan low level format untuk benar-benar menghapus data dari harddisk.
Berikut ini cara melakukan low level format dengan Darik’s Boot and Nuke :
- Download software Darik’s Boot and Nuke(DBOT) lalu ekstrak dan burn kedalam disk (CD).
- Booting komputer dengan menggunakan CD DBOT, jadi tidak perlu masuk ke sistem operasi.
- Setelah proses booting selesai akan tampil command prompt.
- Jalankan perintah penghapusan data dengan mengetikkan autonuke pada commant prompt.
- Tunggu proses penghapusan data yang lamanya waktu penghapusan tentu bergantung dari kapasitas harddisk yang dihapus.
Yang perlu diperhatikan disini adalah saat melakukan low level format kita menghapus seluruh isi harddisk termasuk partisi-partisi yang ada didalamnya. Kita tidak bisa memilih menghapus satu atau beberapa partisi saja. Konsekuensi dari low level format adalah kehilangan data selama-lamanya, sehingga pastikan benar-benar sebelum menjalankan low level format.
Normal Format
Ini adalah proses format yang dulu sering kita lakukan pada DOS (khusus generasi tua tentunya…) karena sekarang sudah jalan pakai klik dan sentuh. Saat itu jika akan memformat harddisk atau disket saya mengetikkan perintah format spasi drive dan seterusnya. Proses inilah sebenarnya yang sering kita dengan sehari-hari, normal format sering disebut dengan format saja.
Proses format ini adalah proses menuliskan file system pada harddisk. Jadi berbeda dari low level format yang tujuannya menghapus data atau memperbarui kemagnetan harddisk. Pada proses format ini kita menanamkan struktur penyimpanan pada harddisk sesuai dengan file system yang akan diisikan.
Proses format seperti ini masih bisa direcovery atau dikembalikan lagi datanya. Hal ini karena pada normal format kita tiodak menghapus setiap track dan sektor pada harddisk namun hanya membuat sebuah kerangka file system pada harddisk.
Cara memformat harddisk pada Windows atau DOS dengan command prompt :
- Ketik perintah format(spasi)drive lalu enter.
- Contoh= format c:
Cara memformat harddisk pada Windows dengan Windows Explorer :
- Buka Windows Explorer
- Klik kanan pada drive harddisk lalu pilih format.
- Pilih file system lalu klik format
- Tunggu sampai format selesai ditandai dengan pesan format complete.
Cara memformat harddisk pada Linux dengan terminal:
- Buka terminal lalu ketik perintah sudo mkfs.nama_filesystem(spasi)device
- Contoh format ext4 : sudo mkfs.ext4 /dev/sda1
- Nama sda1 adalah device harddisk yang bisa dilihat dengan mengetikkan perintah sudo fdisk -l
- Tunggu proses format sampai selesai
Cara memformat harddisk pada Linux (Ubuntu/Linux Mint) dengan aplikasi :
- Buka aplikasi Disk
- Pilih partisi harddisk yang akan diformat lalu pilih format.
- Pada type kita bisa memilih file system dan pada Name kita bisa membuat label untuk harddisk.
- Klik format untuk memproses format harddisk.
Quick Format
Ini adalah cara memformat harddisk dengan cepat. Cara ini dilakukan ketika harddisk sudah pernah diinstal file system sebelumnya dan tinggal menghapus data saja. Proses quick format lebih cepat dari normal format karena pada quick format tidak dilakukan pengecekan bad sector dan tidak ada verifikasi setelah format. Cara ini bisa kita lakukan jika yakin harddisk dalam kondisi baik dan yakin tidak ada bad sector.
Cara melakukan quick format sama dengan saat melakukan format normal hanya saja kita menambahkan opsi quick format. Seperti misalnya pada Windows explorer kita bisa centang quick format yang ada pada window format disk. Bagitu juga dengan aplikasi Disk yang ada pada Linux Ubuntu, pada opsi erase kita pilih quick.
Untuk perintah quick format dengan command prompt pda Windows atau DOS kita bisa tambahkan opsi /Q pada perintah format. Sedangkan pada perintah Linux kita tambahkan opsi -Q atau –quick pada perintah mkfs.
Itulah beberapa cara untuk memformat harddisk pada komputer. Cara-cara ini juga bisa diaplikasikan untuk memformat flash disk atau kartu memory. Namun tentu tidak untuk yang low level format. Semoga menambah wawasan kita terutama yang sering bertanya apa perbedaan dari format biasa da quick format.
- 1
- 2
- 3
- …
- 5
- Next Page »