Internet telah menjangkau setiap aspek kehidupan manusia. Mulai dari individu maupun organisasi, di kota sampai ke desa telah menggunakan internet. Banyak yang telah merasakan manfaat dari internet namun banyak juga yang mengalami masalah karena internet. Disadari atau tidak internet sudah menjadi kebutuhan pokok seperti listrik dan BBM.
Apa Itu Internet?
Internet adalah jalur koneksi global yang menghubungkan tiap-tiap perangkat melalui protokol TCP/IP. Internet merupakan singkatan dari Interconnection-Networking. Internet dikenal luas setelah lahirnya protokol HTTP dengan nama WWW oleh Tim Barners Lee pada tahun 1991. Setelah lahirnya WWW ini, perkembangan internet semakin pesat ditandai dengan lahirnya banyak website sampai saat ini.
Sejarah mencatat, internet pertama kali dikenal pada tahun 1969 melalui proyek ARPA yang dibentuk oleh Dewan Pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini disebut dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang pada mulanya hanya menghubungkan empat situs saja, yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara dan University of Utah. ARPANET inilah yang akhirnya saat ini dikenal dengan nama internet.
Internet bukan hanya Website (WWW)
Saya masih ingat ketika dulu masih SMP dan pertama membaca istilah internet dari sebuah majalah untuk pelajar. Waktu itu yang ada dibayangan saya, internet adalah website. Artinya jika mau konek internet harus buka website. Kemudian saya sama sekali tidak pernah membuka internet sampai kemudian bekerja dan mengenal yang namanya warnet.
Pengalaman tentang internet kemudian berlanjut ketika menginstal modem 56Kbps dengan koneksi telepon rumah dirumah teman. Keinginan untuk memiliki koneksi internet sendiri terwujud setelah memiliki modem wireless CDMA dengan kecepatan 153Kbps. Waktu itu jaringan 3G dari operator belum sampai ke desa, jadi modem CDMA menjadi pilihan utama.
Memiliki koneksi internet membuat daya jelajah saya semakin luas. Beragam ilmu dan pengalaman khususnya tentang komputer dan elektronika yang menjadi dunia saya semakin banyak. Dari hari ke hari menggunakan internet saya semakin mengenal kalau internet ternyata bukan hanya website. Lebih luas, internet merupakan jaringan penghubung yang bisa dipakai untuk berbagai keperluan dan tidak hanya website.
Ilustrasi internet : te.net.id |
Didalam sebuah koneksi internet terdapat berbagai protokol dengan berbagai port dan berbagai fungsi. Website hanyalah salah satunya saja yang menggunakan protokol HTTP dengan port 443 (dikemudian hari berkembang dengan lahirnya HTTPS dengan port 443). Selain protokol HTTP masih banyak lagi protokol yang lainnya seperti SSH dan Telnet untuk keperluan Shell, IMAP dan POP3 untuk layanan email, FTP untuk berbagi file dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mungkin pengalaman diatas juga pernah anda alami atau anda temui pada orang-orang terdekat anda. Rata-rata mereka mengenal internet hanya sebagai akses membuka website atau bahkan hanya untuk membuka Google atau Facebook saja. Sudah seharusnya kita yang sudah jauh mengenal internet ini membari pengertian kepada mereka bahwa internet bukan hanya website.
Internet itu Dunia Nyata, bukan Dunia Maya
Karena tak terlihat bentuknya dan hanya bisa dilihat pada komputer, tablet atau smartphone maka baik sengaja atau tidak, sebagian orang menganggap internet sebagai dunia maya. Anggapan ini sering membawa mereka kepada paradigma yang salah dan dilanjutkan dengan perlakuan yang salah terhadap internet.
Contoh efek dari menganggap internet sebagai dunia maya adalah mengungkapkan hal-hal yang dilarang seperti provokasi dan pencemaran nama baik di internet. Mereka tidak sadar bahwa hal ini akan membawa masalah kepada mereka sendiri yang akhirnya harus berurusan dengan hukum. Mereka menganggap persoalan internet selesai jika komputer dimatikan dan apa yang terjadi di internet tidak bisa dibawa kedunia yang dianggap sebagai dunia nyata.
Menurut saya internet itu dunia nyata atau tepatnya perwujudan jaringan digital dari dunia nyata. Dalam dunia digital setiap object, data dan segala sesuatu yang disebut analog harus dikodekan dalam format digital. Artinya jika didunia nyata kita berwujud sebagai manusia maka pada internet kita berwujud sebagai akun atau pengguna(user).
Obyek dan kegiatan juga dikodekan dalam format digital seperti misalnya rangkaian huruf disimpan dalam file text, sebuah lemari disimpan dalam bentuk gambar, membaca buku berubah menjadi membaca ebook PDF dan sebagainya. Proses-proses kehidupan dalam dunia nyata seperti menulis dan menggambar juga berubah menjadi penggunaan software aplikasi seperti Office dan Drawing.
Kini internet benar-benar telah tampak semakin “nyata” ditandai dengan banyaknya situs jejaring sosial dan toko online. Apa yang kita katakan pada jejaring sosial seperti Facebook, Google+ dan Twitter benar-benar keluar dari diri kita. Apa yang kita beli dari toko online benar-benar kita bayar dan kita peroleh barangnya. Kejahatan dan tindakan yang melanggar hukum yang terjadi di internet juga bisa dibawa ke ranah hukum nyata bukan bebas lepas begitu saja.
Menurut saya, internet bukan lagi dunia maya karena semain hari semakin tampak dan kita rasakan dalam setiap aspek kehidupan. Jadi gunakanlah jati diri yang sebenarnya di internet jangan jadi hantu atau penipu. Ambillah manfaat dari internet dan jadikan internet sarana untuk mengembangkan kualitas kehidupan umat manusia.