Nulis-Ilmu.com

Tutorial Elektronika dan Komputer

  • Home
  • Elektronika
  • Komputer
  • Javascript

Konversi Tanggal MySQL

11 Maret 2015 By Eko Purnomo

konversi tanggal mysql

Pada database MySQL, format data yang digunakan adalah YYYY-MM-DD (tahun-bulan-hari), seperti misalnya 2015-03-13. Format tanggal ini berbeda dengan yang sering kita gunakan yaitu DD-MM-YYYY (hari-bulan-tanggal) misalnya 13-03-2015. Jadi pada saat kita akan menampilkan tanggal dari tabel MySQL kita harus mengubah dulu kedalam format tampilan yang biasa kita pakai yaitu DD-MM-YYYY (Format tanggal Indonesia).

Untuk mengubah tampilan tanggal MySQL kedalam format Indonesia atau sebaliknya kita bisa membuat fungsi konversi tanggal sendiri. Prinsipnya kita hanya membalik posisi hari dan tahun. Jika pada tanggal MySQL, posisi tahun didepan dan posisi hari dibelakang namun pada format tanggal yang biasa kita pakai posisinya dibalik, yaitu posisi hari yang didepan dan tahun yang dibelakang.

Pada fungsi konversi tanggal yang akan kita buat, kita mengandalkan kerja fungsi Explode untuk memecah tahun, bulan dan hari. kemudian setelah berhasil dipecah, selanjutnya tinggal kita balik saja urutannya lalu kita kembalikan nilai ini dengan fungsi return.

Berikut ini contoh fungsi PHP untuk konversi tanggal MySQL :

 function konversi_tanggal($date)  
{
$exp = explode('-',$date);
if(count($exp) == 3)
{
$date = $exp[2].'-'.$exp[1].'-'.$exp[0];
}
return $date;
}

Dan berikut ini contoh penerapan fungsi PHP untuk konversi tanggal MySQL pada program:

 <!DOCTYPE html>  
<html>
<body>
<h1>Contoh Fungsi Konversi tanggal MySQL</h1>
<?php

function konversi_tanggal($date)
{
$exp = explode('-',$date);
if(count($exp) == 3)
{
$date = $exp[2].'-'.$exp[1].'-'.$exp[0];
}
return $date;
}

$tanggalSQL="2015-03-11";
echo "<h2>Konversi tanggal MySQL ke tanggal Indonesia</h2>";
echo "Tanggal SQL = ".$tanggalSQL."<br/>";
echo "Tanggal Indonesia = ".konversi_tanggal($tanggalSQL)."<br/>";

$tanggalID="28-12-1982";
echo "<h2>Konversi tanggal Indonesia ke tanggal MySQL</h2>";
echo "Tanggal Indonesia = ".$tanggalID."<br/>";
echo "Tanggal SQL = ".konversi_tanggal($tanggalID)."<br/>";

?>
</body>
</html>

Jika file diatas dijalankan akan tampil seperti gambar berikut ini :

contoh tampilan konversi tanggal mysql

Contoh implementasi fungsi konversi tanggal ini adalah saat saya membuat tampilan lapotan transaksi dimana salah satu kolomnya adalah tanggal terjadinya transaksi. Sebelum data tanggal MySQL ditampilakn pad atabel, terlebih dahulu saya konversi dengan fungsi konversi tanggal MySQL diatas.

Filed Under: PHP

Import Data Dari CSV ke MySQL dengan PHP

9 Maret 2015 By Eko Purnomo

import data dari csv ke mysql dengan preview

Pada artikel kali ini akan saya sharingkan cara import file CSV ke dalam database MySQL. CSV adalah singkatan dari Comma Separated Values yang jika diterjemahkan kedalam bahasa inggris berarti Banyak data yang dipisahkan dengan tanda koma. Lebih jelasnya CSV adalah sebuah format file yang berisi banyak data dimana masing-masing field data dipisahkan oleh tanda koma (,) atau titik koma(;) dan setiap baris data dipisahkan dengan tanda enter.

Format file CSV adalah file teks, artinya kita bisa membuka file CSV melalui teks editor. File CSV ini bisa secara manual dengan teks editor atau dari hasil ekspor file sebuah aplikasi penglahan data seperti Microsoft Excel atau Libre Office Spreadsheet.

File CSV sangat berguna ketika kita akan melakukan insert data secara masal kedalam sebuah database seperti MySQL. Langkah ini diambil ketika melakukan input data secara manual satu per satu sudah tidak memungkinkan karena banyaknya data.

Agar data-data pada file CSV dapat dimasukkan kedalam database MySQL kita harus melakukan proses yang disebut import data. Proses ini bisa dilakukan secara langsung pada aplikasi PhpMyAdmin atau bisa kita buatkan script PHP sendiri untuk menangani proses upload file CSV, preview dan validasi data sampai terakhir selesai proses import data.

Contoh proses import data dari CSV ke MySQL dengan PHP

1. Buat tabel karyawan dengan struktur field berikut ini :

  • nama, varchar(50)
  • alamat, varchar(100)
  • tanggal, date
  • bagian, varchar(50)

2. Buat file upload CSV berikut ini lalu simpan, misalnya dengan nama import.csv.php

 <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">   
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=ISO-8859-1" />
<title>Import File CSV</title>
</head>

<body>
<h1>Import File CSV</h1>
<form action="preview.import.php" method="post" enctype="multipart/form-data" name="form1" id="form1">
Pilih File CSV yang akan di import: <br />
<input name="csv" type="file" id="csv"/>
<input type="submit" name="Import" value="Enter" />
</form>
<br/>
<b>Note :</b><br/>
<font color=red>Pastikan urutan kolom pada file CSV= nama,alamat,tanggal lahir,pekerjaan</font><br/>
<font color=red>Pastikan tidak ada nama kolom pada baris atas</font><br/>
</body>
</html>

3. Buat file preview sebelum di insert ke database seperti berikut ini lalu simpan sesuai dengan nama pada action form diatas, yaitu preview.import.php

 <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">   
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=ISO-8859-1" />
<title>Preview File CSV</title>
</head>

<body>
<h1>Preview File CSV</h1>
<?php
if(isset($_POST['Import']))
{
if ($_FILES['csv']['size'] > 0) {

$file = $_FILES['csv']['tmp_name'];
$handle = fopen($file,"r");
$data = fgetcsv($handle,1000,",","'");
$step=1;
?>
<form action="insert.sql.php" method="post" enctype="multipart/form-data" name="form1" id="form1">
<?php
echo "
<table border=0>
<tr>
<th>No</th>
<th>Nama</th>
<th>Alamat</th>
<th>Tanggal Lahir</th>
<th>Bagian</th>
</tr>";
do {
if (count($data)==4) {
if($data[3])
{
echo "<tr>";
echo "<td align=center>".$step."</td>";
echo "<td><input type='text' name='nama".$step."' value='".$data[0]."'/></td>";
echo "<td><input type='text' name='alamat".$step."' value='".$data[1]."'/></td>";
echo "<td><input type='text' name='tanggal".$step."' value='".$data[2]."'/></td>";
echo "<td><input type='text' name='bagian".$step."' value='".$data[3]."'/></td>";
echo "</tr>";
$step++;}
}
else echo "ERROR! jumlah field tidak sesuai<br/>";
} while ($data = fgetcsv($handle,1000,",","'"));
}
}
echo "<tr>";
echo "<td colspan=5 align=right><font color=blue>JUMLAH DATA = </font><input type='text' name='count' value='".($step-1)."'/></td>";
echo "</tr>";
?>
<tr>
<td colspan=4><b><font color=red>PASTIKAN DATA SUDAH BENAR BARU TEKAN ENTER =></font></b></td>
<td><input type='submit' name='enter' value='Enter'/></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

4. Buat file untuk insert data ke MySQL lalu simpan sesuai dengan nama action form dari file preview diatas, yaitu insert.sql.php

 <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">   
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=ISO-8859-1" />
<title>Insert Data</title>
</head>

<body>
<h1>Insert Data</h1>
<?php
$host = "localhost";
$user = "nama user";
$pass = "password";
$dbnm = "nama database";

$conn = mysql_connect ($host, $user, $pass);
if ($conn) {
$buka = mysql_select_db ($dbnm);
if (!$buka) {
die ("Database tidak dapat dibuka");
}
} else {
die ("Server MySQL tidak terhubung");
}

$error=0;
if(isset($_POST['enter']))
{
$count=$_POST['count']+1;
for($j=1;$j<$count;$j++)
{
$input_nama = "nama".$j;
$nama = addslashes (strip_tags ($_POST[$input_nama]));
$input_alamat = "alamat".$j;
$alamat = addslashes (strip_tags ($_POST[$input_alamat]));
$input_tanggal = "tanggal".$j;
$tanggal = addslashes (strip_tags ($_POST[$input_tanggal]));
$input_bagian = "bagian".$j;
$bagian = addslashes (strip_tags ($_POST[$input_bagian]));
$q="INSERT INTO karyawan (nama,alamat,tanggal,bagian) VALUES ('$nama','$alamat','$tanggal','$bagian')";
$r=mysql_query($q);
if(!$r){$error++;}
}
if($error) { echo "STATUS : IMPORT DATA ERROR";}
else echo "STATUS : IMPORT DATA BERHASIL";
}
?>
</body>
</html>

5. Buat file CSV untuk demo insert data dengan isi seperti ini kemudian simpan dengan nama misalnya karyawan.csv:

agus,kudus,1982-12-28,produksi
tina,jepara,1981-02-13,gudang
evie,bandung,1978-08-04,kantor

6. Setelah semua beres, silahkan buka file import.csv pada browser, lalu upload file CSV yang akan di import kemudian klik enter.
7. Jika benar akan tampak preview file CSV berupa beberapa input text.
8. Untuk melanjutkan ke proses insert data ke tabel MySQL, silahkan klik enter pada halaman preview file.
9. Jika proses import data berhasil akan tampil pesan “STATUS : IMPORT DATA BERHASIL”.
10. Sebelumnya silahkan sesuaikan konfigurasi pada koneksi database, sesuaikan dengan setting masing-masing.

Filed Under: PHP

Membuat Fungsi Pembulatan Sendiri pada PHP

8 Maret 2015 By Eko Purnomo

membuat fungsi pembulatan sendiri

Kita bisa membuat fungsi pembulatan angka sendiri untuk membuat membulatkan angka dengan kriteria khusus yang tidak disebutkan pada fungsi-fungsi PHP untuk pembulatan angka. Pada tulisan sebelumnya kita telah mengenal fungsi-fungsi php untuk pembulatan angka. Fungsi-fungsi tersebut sebetulnya sudah cukup lengkap dan menyediakan banyak opsi terutama fungsi round.

Namun baru-baru ini saya mengalami kasus untuk membulatkan angka dengan ke presisian 0.5 bukan lagi satu desimal, dua desimal dan seterusnya. Misalnya angka 1.25 dibulatkan menjadi 1.5 lalu 1.55 juga dibulatkan menjadi 1.5. Dengan demikian saya perlu sebuah fungsi untuk membulatkan angka dengan kriteria tertentu, misalnya desimal 0-0.2 dibulatkan jadi 0 lalu 0.21 sampai 0.65 dibulatkan jadi 0.5 dan seterusnya.

Untuk membuat pembulatan dengan kriteria sendiri, kita bisa menggunakan fungsi explode yang ada pada PHP. Prinsipnya kita ambil dulu nilai desimalnya dengan memecah angka menjadi dua bagian, yaitu bagian bilangan bulat dan desimal. Untuk membaginya kita bisa menggunakan pemecah titik pada fungsi explode.

Setelah mendapatkan nilai pecahan selanjutnya kita bisa mulai membuat kriteria pembulatan yang tentunya terserah kita sendiri. Misalnya saja saya mau buat kriteria berikut ini :

  • Nilai 0 sampai 0.20 dibulatkan menjadi 0
  • Nilai 0.21 sampai 0.7 dibulatkan menjadi 0.5
  • Nilai 0.71 sampai 1 dibulatkan menjadi 1

Setelah ditentukan kriterianya selanjutnya kita bisa mulai membuat proses pembulatan didalam fungsi sehingga nanti bisa kita panggil sewaktu-waktu.

Berikut ini contoh fungsi pembulatan sendiri yang saya buat berdasarkan kriteria diatas :

 <?php  
function bulatkan($angka)
{
$exp = explode('.',$angka);
if(count($exp) == 2)
{
$p = "0.".$exp[1];
if($p<0.21) { $t=0;}
else if (($p>0.20) AND ($p<0.71)) {$t=0.5;}
else $t=1;
$r=$exp[0] + $t;
return $r;
}
else return $angka;
}
?>

Kemudian ini contoh cara menggunakan fungsi pembulatan diatas:

 <!DOCTYPE html>  
<html>
<body>
<h1>Contoh Fungsi Pembulatan Buatan Sendiri</h1>
<?php
function bulatkan($angka)
{
$exp = explode('.',$angka);
if(count($exp) == 2)
{
$p = "0.".$exp[1];
if($p<0.22) { $t=0;}
else if (($p>0.21) AND ($p<0.7)) {$t=0.5;}
else $t=1;
$r=$exp[0] + $t;
return $r;
}
else return $angka;
}

$angka = 0.19826;
echo "Angka asli : ".$angka."<br/>";
echo "Hasil Pembulatan : ".bulatkan($angka)."<br/>";
echo "<br/>";
$angka = 0.32172;
echo "Angka asli : ".$angka."<br/>";
echo "Hasil Pembulatan : ".bulatkan($angka)."<br/>";
$angka = 0.63425;
echo "<br/>";
echo "Angka asli : ".$angka."<br/>";
echo "Hasil Pembulatan : ".bulatkan($angka)."<br/>";
$angka = 0.76493;
echo "<br/>";
echo "Angka asli : ".$angka."<br/>";
echo "Hasil Pembulatan : ".bulatkan($angka)."<br/>";
echo "<br/>";
?>
</body>
</html>

Dan berikut ini hasil dari program diatas:

Contoh Fungsi Pembulatan Buatan Sendiri

Angka asli : 0.19826
Hasil Pembulatan : 0

Angka asli : 0.32172
Hasil Pembulatan : 0.5

Angka asli : 0.63425
Hasil Pembulatan : 0.5

Angka asli : 0.76493
Hasil Pembulatan : 1

Fungsi diatas dapat dimodifikasi dengan kriteria-kriteria yang lain misalnya untuk membulatkan bilangan desimal menjadi yang lebih besar seperti puluhan, ratusan dan ribuan dan seterusnya.

Filed Under: PHP

Fungsi fungsi Pembulatan Angka pada PHP

8 Maret 2015 By Eko Purnomo

Fungsi fungsi Pembulatan Angka pada PHP – Pada saat pemrograman php yang berkaitan dengan angka kadang kita memerlukan sebuah pembulatan angka. Pembulatan angka ini dibutuhkan ketika kita tidak memerlukan ketelitian yang terlalu tinggi, misalnya saja kita tidak memerlukan angka desimal. Seperti misalnya saat kita akan mengirim sebuah barang, dimana dibawah 1kg sampai dibawah 1.5kg dibulatkan menjadi 1kg kemudian diatas 1.5kg sampai dibawah 2.5kg dibulatkan menjadi 2kg dan seterusnya. [Read more…]

Filed Under: PHP Tagged With: fungsi ceil, fungsi floor, fungsi pembulatan, fungsi pembulatan php, fungsi round, pembulatan angka, pembulatan pada php, php

Tutorial PHP OOP Part 27 : Penggunaan Method Sleep dan Wakeup pada Serialisasi Object

12 Desember 2014 By Eko Purnomo

Method __sleep() adalah salah satu magic method yang dijalankan pada saat sebelum proses serialisasi object dengan functin serialize(). Jadi function __sleep() akan dieksekusi lebih dulu dari proses serialisasi object. Function __sleep() harus mengembalikan nilai array dari semua nilai yang harus diserialisasi oleh object.

Sedangkan method __wakeup() adalah salah satu magic method juga namun dijalankan pada saat sebelum proses deserialisasi object dengan function unserialize(). Sama dengan method __sleep(), method __wakeup juga dieksekusi lebih dulu dari proses deserialisasi object.

Contoh penggunaan method __sleep() dan __wakeup() pada proses serialisasi object.

Disini kita akan mengubah script program pada tulisan sebelumnya tentang serialisasi object. Kita akan memodifikasi file classa.inc dan menambahkan method __sleep() dan __wakeup() didalam class A sebagai berikut :

 <?php  
class A {
public $text;

public function tampilkan() {
echo $this->text;
}

public function __construct ($x) {
$this->text = $x;
}

public function __sleep() {
echo "Teks ini adalah hasil perintah method __sleep()</br>";
return array('text');
}

public function __wakeup() {
echo "Teks ini adalah hasil perintah method __wakeup()</br>";
}
}
?>

Dan berikut ini contoh tampilan saat proses serialisasi dengan menjalankan page1.php

Dan ini tampilan saat proses deserialisasi dengan menjalankan page2.php

Referensi :

  • http://php.net/manual/en/language.oop5.magic.php

Filed Under: PHP

Tutorial PHP OOP Part 26 : Serialisasi Object

11 Desember 2014 By Eko Purnomo

serialisasi object php oop

Serialisasi object adalah sebuah proses mengubah object menjadi byte stream yang di representasikan dalam sebuah string. Proses serialisasi object digunakan untuk menyimpan suatu object kedalam file atau memori dalam komputer atau untuk keperluan transmisi object. Kebalikan dari proses serialisasi adalah proses deserialisasi.

Untuk melakukan proses serialisasi dalam PHP digunakan fungsi serialize() dan untuk melakukan proses deserialisasi digunakan fungsi unserialize(). Fungsi serialize mengembalikan nilai string yang berisi representasi dari nilai sebuah object yang dapat disimpan dalam PHP. Sedangkan fungsi unserialize() digunakan untuk membuat ulang object dari string yang dibuat oleh fungsi serialize().

Fungsi serialize() hanya menyimpan object beserta nilai dari variabel object saat dijalankan. Fungsi serialize() tidak menyimpan method hanya nama class.

Berikut ini contoh program menggunakan serialize() dan unserialize()

1. Buat sebuah sebuah class dengan nama A berikut ini, lalu simpan dalam file “classa.inc”

 <?php  
class A {
public $text;

public function tampilkan() {
echo $this->text;
}

public function __construct ($x) {
$this->text = $x;
}
}
?>

Pada class A terdapat sebuah properti $text dan sebuah method tampilkan() serta sebuah constructor untuk menentuan nilai properti $text saat instantisasi class kedalam object.

2. Buat sebuah program untuk men-serialisasi object lalu simpan dengan nama page1.php

 <?php  
if (isset($_POST['Enter']))
{
if(!empty($_POST['text']))
{
include("classa.inc");

$a = new A($_POST['text']);
$s = serialize($a);

// menyimpan variabel $s disuatu tempat yang bisa ditemukan oleh page2.php
if(file_put_contents('store', $s))
{
echo "Proses Serialisasi Berhasil, Silahkan buka <a href='page2.php'>Page 2</a> Untuk melihatnya";
}
}
else echo "Teks belum diisi, proses serialisasi dibatalkan!.<br/><a href='page1.php'>Reload page</a>";
}
else
echo '
<h1>Masukkan text untuk menguji proses serialisasi</h1>
<form action="" method="POST">
<input type="text" name="text"><br/>
<input type="submit" name ="Enter" value="Enter">&nbsp;<i>Klik Untuk Serialize Object dari Class A</i>
</form>
';
?>

Pada program diatas kita membuat sebuah form dengan input text untuk memasukkan nilai dan sebuah tombol submit unruk mengeksekusi proses serialisasi object.

Ada tiga tampilan pada program ini, yaitu saat kondisi awal akan tampil form input lalu saat dijalankan form akan disembunyikan dan sebagai gantinya akan tampil pesan bahwa proses serialisasi berhasil. Yang ketiga jika teks kosong pesan akan berubah menjadi peringatan bahwa teks kosong dan proses serialisasi dibatalkan.

JIka proses serialisasi berhasil kita bisa membuka file page2.php melalui link untuk melihat hasil serialisasi melalui proses unserialize.

3. Buat sebuah program untuk men-unserialize lalu simpan dengan nama page2.php

 <?php  
// dibutuhkan untuk proses deserialisasi object
include("classa.inc");

$s = file_get_contents('store');
$a = unserialize($s);

// menampilkan data dengan method tampilkan()
echo "Data yang disimpan pada proses serialisasi dari Page 1 adalah :<br/>";
echo "<h1> ";
echo $a->tampilkan();
echo "</h1><br/>";
echo "<a href='page1.php'>Kembali ke Page 1</a>";

?>

pada program diatas kita mengambil hasil proses serialisasi dari file page1.php dengan fungsi unserialize() lalu menginstantisasi menjadi object dan menampilkan nilainya dengan method tampilkan().

4. Pastikan ketiga file dalam folder yang sama lalu jalankan file page1.php pada browser, kemudian isi dengan teks sembarang lalu klik Enter.

tampilan proses serialisasi

5. Jika benar akan tampil pesan berikut ini :

       Proses Serialisasi Berhasil, Silahkan buka Page 2 Untuk melihatnya

6. klik link Page 2 dan akan tampil hasil serialisasi dan unserialisasi dari teks yang kita masukkan tadi :

tampilan proses unserialisasi

Referensi :

  • http://php.net/manual/en/language.oop5.serialization.php
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Serialisasi

Filed Under: PHP

  • 1
  • 2
  • 3
  • …
  • 17
  • Next Page »

Kategori

  • Android
  • Blogging
  • CSS
  • Desain
  • Elektronika
  • HTML
  • Internet
  • Javascript
  • Komputer
  • Mikrokontroler
  • PHP
  • Website

Pos-pos Terbaru

  • Rangkaian Adaptor 12 Volt 3 Ampere
  • 10 Aplikasi Transportasi Online Terbaru 2018
  • 3 Cara Screenshot di Laptop Windows
  • Rangkaian Adaptor 12V 35Ampere
  • Komunitas Desainer Kampung Jepara
  • Solder Yang Bagus dan Berkualitas
  • Cara Melewatkan Parameter ke dalam Fungsi pada Bahasa C
  • Parameter Dalam Bahasa C: Formal dan Aktual
  • Prototipe Fungsi dalam Bahasa C
  • Cara Menggunakan Fungsi dalam Bahasa C
  • Home
  • Privacy
  • Disclaimer
  • Kontak

Copyright © 2023 ยท Nulis-ilmu.com