Nulis-Ilmu.com

Tutorial Elektronika dan Komputer

  • Home
  • Elektronika
  • Komputer
  • Javascript

Tutorial PHP OOP Part 19 : Final Class dan Final Method

4 Desember 2014 By Eko Purnomo

final class dan final method

Pada PHP 5 diperkenalkan penggunaan keyword “final” pada class dan method. Final class adalah class yang tidak bisa diwarisi (inheritance) oleh class lain. Dengan kata lain class ini merupakan end-class yang tidak bisa diturunkan kepada class lain. Dan jika kita mencoba membuat class dengan inherit kepada final class akan muncul error.

Selain final class, dikenal juga final method, artinya kita tidak bisa menimpa sebuah final method yang ada pada class induk melalui class anak. Dengan begitu kita tidak bisa mendefinisikan ulang final class yang ada pada class induk di class anak. Jika hal ini dilakukan juga akan muncul error.

Jika ada final class dan final method, lalu bagaimana dengan final properti?

Jawabannya adalah sebuah properti tidak bisa dideklarasikan sebagai final, hanya class dan method saja yang bisa.

Membuat Final Class

Untuk membuat final class kita cukup menaruh keyword “final” sebelum keyword class.

final class nama_class {
//... isi class
}

Contoh Penggunaan Final Class

Sebuah final class tidak bisa diwarisi (inherit) oleh class lain. Jika ini dilakukan akan muncul Fatal error: Class … may not inherit from final class.

Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut ini :

 <?php  
final class Induk {
public function Test() {
return "Display Test Pada Induk";
}
}

class Anak extends Induk {
public function Test() {
return "Display Test Pada Anak";
}
}

$object = new Induk;
echo $object->Test();
?>

Jika program diatas dijalankan maka akan muncul error :

Fatal error: Class Anak may not inherit from final class (Induk) in /home/sabrina/www/php/index.php on line 12

Membuat FInal Method

Untuk membuat final method kita cukup menaruh keyword “final” sebelum keyword public function.

final public function nama_method(){
//... isi method
}

Contoh Penggunaan Final Method

Sebagaimana dengan final class, sebuah final method pada class induk juga tidak bisa ditimpa pada class anak. Jika ini dilakukan akan muncul Fatal error: Cannot override final method Induk::namaMethod().

Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut ini :

 <?php  
class Induk {
final public function Test() {
return "Display Test Pada Induk";
}
}
class Anak extends Induk {
public function Test() {
return "Display Test Pada Anak";
}
}
$object = new Anak;
echo $object->Test();
?>

Jika program diatas dijalankan maka akan muncul error :

Fatal error: Cannot override final method Induk::Test() in /home/sabrina/www/php/index.php on line 12

Referensi :

  • //php.net/manual/en/language.oop5.final.php

Filed Under: PHP

Tutorial PHP OOP Part 18 : Perulangan Object Dengan Interface Iterator

3 Desember 2014 By Eko Purnomo

perulangan object dengan interface iterator

Perulangan object atau dalam bahasa inggris disebut dengan object iteration adalah sebuah perulangan dalam menampilkan properti yang ada dalam object. PHP memberi jalan bagi sebuah object agar bisa didefinisikan, jadi dalam hal ini dimungkinkan membuat perulangan melalui sebuah daftar item misalnya menggunakan foreach. Secara default semua properti yang visible akan ditampilkan termasuk properti protected dan private.

Perulangan object secara sederhana

 <?php  
class MyClass
{
public $var1 = 'value 1';
public $var2 = 'value 2';
public $var3 = 'value 3';

protected $protected = 'protected var';
private $private = 'private var';

function Ulang() {
echo "MyClass::Ulang :<br/>";
foreach($this as $key => $value) {
print "$key => $value<br/>";
}
}
}

$class = new MyClass();

foreach($class as $key => $value) {
print "$key => $value<br/>";
}

echo "<br/>";

$class->Ulang();
?>

Program diatas akan menampilkan :

var1 => value 1
var2 => value 2
var3 => value 3

MyClass::Ulang:
var1 => value 1
var2 => value 2
var3 => value 3
protected => protected var
private => private var

Perulangan object dengan Interface “Iterator”

PHP menyediakan sebuah interface untuk menangani perulangan object yang diberi nama Iterator. Dengan sebuah interface Iterator, sebuah object dapat menentukan bagaimana sebuah object akan diulang dan nilai apa saja yang tersedia pada setiap perulangan.

Interface Iterator digunakan untuk mengakses dan atau memanipulasi sebuah array/list. Dengan mengimplementasikan interface Iterator maka kita dapat menggunakan foreach pada class yang dibuat seperti halnya array.

Interface Iterator memiliki 5 fungsi yang harus diimplementasikan, yaitu :

  1. rewind(), mereset pointer array kembali 0 atau awal
  2. current(), mengembalikan nilai elemen dari pointer saat ini.
  3. key(), mengembalikan pointer saat ini.
  4. next(), mengembalikan elemen selanjutnya dan memperbarui pointer
  5. valid(), memvalidasi bahwa ada sebuah element dari pointer saat ini.

Contoh penggunaan interface Iterator :

 <?php  
class Ulang implements Iterator
{
private $var = array();
public function __construct($array)
{
if (is_array($array)) {
$this->var = $array;
}
}
public function rewind()
{
echo "rewinding<br/><br/>";
reset($this->var);
}
public function current()
{
$var = current($this->var);
echo "current: $var<br/><br/>";
return $var;
}
public function key()
{
$var = key($this->var);
echo "key: $var<br/><br/>";
return $var;
}
public function next()
{
$var = next($this->var);
echo "next: $var<br/><br/>";
return $var;
}
public function valid()
{
$key = key($this->var);
$var = ($key !== NULL && $key !== FALSE);
echo "valid: $var<br/><br/>";
return $var;
}
}
$values = array(1,2,3);
$object = new Ulang($values);
foreach ($object as $a => $b) {
print "$a: $b<br/>";
}
?>

Jika program diatas dijalankan akan tampil :

rewinding

valid: 1

current: 1

key: 0

0: 1
next: 2

valid: 1

current: 2

key: 1

1: 2
next: 3

valid: 1

current: 3

key: 2

2: 3
next:

valid:

Referensi :

  • //php.net/manual/en/language.oop5.iterations.php

Filed Under: PHP

Tutorial PHP OOP Part 17 : Mengenal Magic Methods

2 Desember 2014 By Eko Purnomo

mengenal magic methods php oop

Pada PHP terdapat beberapa method yang disebut dengan magic method. Nama method-method ini diawali dengan “__” (dobel underscore). Dinamakan magic karena method ini merupakan method dengan fungsi khusus dan merupakan salah satu fitur dalam pemrograman PHP berorientasi object. Dan juga kita tidak boleh membuat function dengan nama yang sama dengan nama magic method.

Pada situs php.net, setidaknya disebutkan ada 15 magic method, yaitu: __construct(), __destruct(), __call(), __callStatic(), __get(), __set(), __isset(), __unset(), __sleep(), __wakeup(), __toString(), __invoke(), __set_state(), __clone() dan __debugInfo().

Beberapa dintaranya telah kita kenal melalui tulisan-tulisan sebelumnya seperti __construct, _destruct, __get(), __set(), __isset(), __unset(),__call() dan __callStatic().

Mari kita mengenal satu persatu magic method pada Pemrograman PHP berorientasi object :

1. __construct()

Merupakan method untuk membuat konstruktor sebuah class. Dengan method __construct() kita bisa membuat sebuah object sekaligus setting propertinya.

Lebih detail tentang method __construct() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 8 : Membuat Constructor dan Destructor.

2. __destruct()

Adalah method yang dipakai untuk memusnahkan properti pada object setelah exit atau unset object.
Lebih detail tentang method __destruct() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 8 : Membuat Constructor dan Destructor.

3. __call()

Adalah method yang digunakan saat memanggil method yang tidak dapat diakses (inaccessible method) didalam object .

Lebih detail tentang method __call() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP.

4. __callStatic()

Adalah method yang digunakan saat memanggil method yang tidak dapat diakses (inaccessible method) didalam static .

Lebih detail tentang method __callStatic() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP.

5. __get()

Adalah method digunakan untuk membaca data dari properti yang tidak dapat diakses (inaccessible property).

Lebih detail tentang method __get() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP.

6. __set()

Adalah method digunakan untuk menulis data pada properti yang tidak dapat diakses (inaccessible property).

Lebih detail tentang method __set() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP.

7. __isset()

Adalah method yang dipicu dengan memanggil method isset() atau empty() pada properti yang tidak dapat diakses (inaccessible property).

Lebih detail tentang method __isset() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP.

8. __unset()

Adalah method yang dipicu dengan memanggil method unset() pada properti yang tidak dapat diakses (inaccessible property).

Lebih detail tentang method __unset() dapat dilihat pada Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP.

9. __sleep()

Adalah method yang dipanggil saat proses serialisasi object melalui function serialize(). Jadi proses serialisasi mengecek apakah sebuah class memiliki method __sleep() didalamnya. Jika ya, maka function akan dijalankan sebelum proses serialisasi.

10. __wakeup()

Adalah kebalikan dari method __sleep(). Jika method __sleep digunakan saat proses serialisasi maka method __wakeup() digunakan saat proses unserialisasi dengan funstion unserialize(). Jadi fungsi ini dalam membangun kembali resource yang mungkin hilang setelah proses serialisasi.

11. __toString()

Adalah method yang memungkinkan sebuah class memutuskan bagaimana ia akan bereaksi bila diperlakukan seperti string.

Sebagai contoh bagaimana perintah echo $ obj ; akan dicetak. Method ini harus mengembalikan nilai string , karena kalau tidak akan dimunculkan fatal error : E_RECOVERABLE_ERROR.

12. __invoke()

Adalah method yang dipakai ketika sebuah script mencoba menghubungi objek sebagai function.

13. __set_state()

Adalah method yang dipakai saat mengeksport class dengan function var_export(), yaitu function yang mengeksport properti dalam method kedalam array (‘property’ => value, …).

14. __clone()

Adalah method yang dipakai untuk membuat salinan object. Method __clone() dipilih daripada memiliki dua variabel yang menunjuk ke data aktual yang sama.

15.__debugInfo()

Adalah method yang dipanggil oleh function var_dump() ketika proses dumping object untuk memperoleh properti yang harus ditampilkan.

Jika method ini tidak didefinisikan pada objek , maka semua sifat public ,  private dan protected  akan ditampilkan .

Referensi :

  • //php.net/manual/en/language.oop5.magic.php

Filed Under: PHP

Tutorial PHP OOP Part 16 : Konsep Overloading dalam PHP

1 Desember 2014 By Eko Purnomo

konsep overloading dalam php

Overloading di PHP menyediakan sarana untuk secara dinamis ” menciptakan ” properti dan metode . Entitas dinamis ini diproses melalui “magic method” yang dapat menciptakan berbagai tindakan di dalam class .

Metode overloading dipanggil saat berinteraksi dengan properti atau method yang belum dinyatakan atau tidak terlihat dalam ruang lingkup saat ini. Sisa bagian ini akan menggunakan istilah ” properti tidak dapat diakses ” dan ” method tidak dapat diakses ” untuk merujuk pada kombinasi deklarasi dan visibilitas .

Semua method overloading harus didefinisikan sebagai publik .

Interpretasi PHP dari ” overloading ” berbeda dari kebanyakan pemrograman berorientasi objek lainnya seperti java. Overloading pada umumnya memberikan kemampuan untuk memiliki beberapa method dengan nama yang sama tetapi jumlah dan tipe argumen yang berbeda.

Properti Overloading

Dalam PHP ada empat properti overloading, yaitu:

  1. public void __set ( string $name , mixed $value )
  2. public mixed __get ( string $name )
  3. public bool __isset ( string $name )
  4. public void __unset ( string $name )

Keterangan :

  1. __set() dijalankan ketika menulis data pada properti yang tidak dapat diakses.
  2. __get() digunakan untuk membaca data dari properti yang tidak dapat diakses.
  3. __isset() dipicu dengan memanggil method isset() atau empty() pada properti yang tidak dapat diakses.
  4. __unset() dipanggil saat  method unset() digunakan pada properti yang tidak dapat diakses.

Argumen $name adalah nama dari properti yang sedang diakses dan $value pada method __set() merupakannilai yang diberikan pada properti dengan nama $name.

Properti overloading hanya bekerja dalam konteks objek . Magic method ini tidak akan dipicu dalam konteks statis . Oleh karena itu methog ini tidak boleh dinyatakan sebagai static . Pada PHP 5.3.0 , peringatan akan muncul jika salah satu magic method overloading dinyatakan sebagai static .

Contoh penggunaan properti overloading dari situs php.net

 <?php  
class PropertyTest
{
/** Location for overloaded data. */
private $data = array();

/** Overloading not used on declared properties. */
public $declared = 1;

/** Overloading only used on this when accessed outside the class. */
private $hidden = 2;

public function __set($name, $value)
{
echo "Setting '$name' to '$value'n";
$this->data[$name] = $value;
}

public function __get($name)
{
echo "Getting '$name'n";
if (array_key_exists($name, $this->data)) {
return $this->data[$name];
}
$trace = debug_backtrace();
trigger_error(
'Undefined property via __get(): ' . $name .
' in ' . $trace[0]['file'] .
' on line ' . $trace[0]['line'],
E_USER_NOTICE);
return null;
}

public function __isset($name)
{
echo "Is '$name' set?n";
return isset($this->data[$name]);
}

public function __unset($name)
{
echo "Unsetting '$name'n";
unset($this->data[$name]);
}

public function getHidden()
{
return $this->hidden;
}
}
echo "<pre><br/>";

$obj = new PropertyTest;
$obj->a = 1;

echo $obj->a . "<br/><br/>";
var_dump(isset($obj->a));
unset($obj->a);
var_dump(isset($obj->a));
echo "<br/>";

echo $obj->declared . "<br/><br/>";

echo "Let's experiment with the private property named 'hidden':<br/>";
echo "Privates are visible inside the class, so __get() not used...<br/>";
echo $obj->getHidden() . "<br/>";
echo "Privates not visible outside of class, so __get() is used...<br/>";
echo $obj->hidden . "<br/>";
?>

Jika program diatas dijalankan akan tampil :

Setting 'a' to '1'
Getting 'a'
1

Is 'a' set?
bool(true)
Unsetting 'a'
Is 'a' set?
bool(false)

1

Let's experiment with the private property named 'hidden':
Privates are visible inside the class, so __get() not used...
2
Privates not visible outside of class, so __get() is used...
Getting 'hidden'


Notice: Undefined property via __get(): hidden in /home/sabrina/www/php/index.php on line 72 in /home/sabrina/www/php/index.php on line 31

Method Overloading

Dalam PHP ada dua method ovrloading, yaitu :

  1. public mixed __call ( string $name , array $arguments )
  2. public static mixed __callStatic ( string $name , array $arguments )

Keterangan :

  1. __call() dipicu ketika memanggil method yang tidak dapat diakses didalam object
  2. __callStatic() dipicu ketika memanggil method yang tidak dapat diakses didalam static

Argumen $name adalah nama dari method yang dipanggil dan $arguments merupakan enumerasi array yang berisi parameter yang dilewatkan pada method $name.

Contoh penggunaan method overloading

 <?php  
class MethodTest
{
public function __call($name, $arguments)
{
// Note: value dari $name adalah case sensitive.
echo "Memanggil method '$name' "
. implode(', ', $arguments). "<br/>";
}

public static function __callStatic($name, $arguments)
{
// Note: value dari $name adalah case sensitive.
echo "Memanggil method '$name' "
. implode(', ', $arguments). "<br/>";
}
}

$obj = new MethodTest;

$obj->Jalankan('->pada konteks Object');
MethodTest::Jalankan('->pada konteks Static');
?>

Jika program diatas dijalankan akan tampil :

Memanggil method 'Jalankan' ->pada konteks Object
Memanggil method 'Jalankan' ->pada konteks Static

Referensi :

  • //php.net/manual/en/language.oop5.overloading.php

Filed Under: PHP

Tutorial PHP OOP Part 15 : Mengenal Metode Re-use Trait

30 November 2014 By Eko Purnomo

mengenal metode reuse trait

Trait adalah fitur baru pada PHP 5.4. Dengan trait kita dimungkinkan untuk menggunakan ulang sebuah kode (re-use). Dalam hasa indonesia, trait berarti sifat. Pengertian trait adalah sebuah mekanisme penggunakan ulang kode dalam sebuah class. Trait berbeda dengan pewarisan class, class abstrak atau object interface. Sebuah trait lebih mirip sebagai penggunaan kode bersama dari pada penurunan class, kerangka class abstrak ataupun implementasi sebuah interface.

Munculnya trait dimaksudkan untuk mempermudah dalam hal penggunaan ulang sebuah kode tanpa adanya batasan hirarki atau kerangka. Sebuah Trait dimaksudkan untuk mengurangi beberapa keterbatasan warisan tunggal dengan memungkinkan pengembang untuk menggunakan kembali secara bebas satu set method di beberapa kelas independen yang tinggal di hierarki kelas yang berbeda.

Membuat Trait

Untuk membuat trait kita menggunakan keyword “trait” diikuti dengan nama trait dan sepasang kurung kurawal untuk menaruh isi trait. Didalam trait kita bisa menaruh satu set method dengan lengkap dengan isinya, juga bisa kerangka method seperti class abstrak. Selain itu kita juga bisa menaruh static dan properti didalam trait.

 trait namaTrait {   
public function namaMethod() {
... //isi method
}
abstract public function namaMethod2();
}

Menggunakan Trait

Untuk menggunakan trait kita menggunakan keyword “use” didalam class. Kita bisa menggunakan trait dengan bebas pada setiap class. Kita bisa menggunakan beberapa trait sekaligus dalam satu class.

class namaClass {  
use namaTrait;
}

Contoh Penggunaan Trait

 <?php   
trait daftarRumus {
public function luas_persegi(){
return "ini luas persegi";
}
}

class Rumus {
use daftarRumus;
}

$rumus = new Rumus();
echo $rumus->luas_persegi();
?>

Pada program diatas kita mempunyai sebuah trait bernama daftarRumus dan sebuah class Rumus yang menggunakan trait tersebut. Jika program diatas dijalankan akan menampilkan “ini luas persegi”, yaitu balikan dari method luas_persegi() dalam trait daftarRumus.

Referensi :

  • //php.net/manual/en/language.oop5.traits.php

Filed Under: PHP

Tutorial PHP OOP Part 14 : Menggunakan Interface dan Implements

29 November 2014 By Eko Purnomo

menggunakan interface dan implements

Interface yang saya maksud disini adalah sebutan singkat saya untuk Object Interface. Interface merupakan istilah untuk konsep yang akan diimplementasi pada class. interface mengijinkan kita membuat method yang harus diimplementasi pada class tanpa harus mendefinisikan bagaimana isi dari method tersebut.

Sekilas Interface memang mirip dengan class abstrak, namun prinsip dan penerapannya berbeda karena Interface memang bukan sebuah class. Interface lebih bertujuan membuat konsep method yang seragam dari pada membuat kerangka class seperti class abstrak.

Membuat Interface

Untuk membuat interface kita menggunakan keyword “interface”, diikuti dengan nama interface kemudian sepasang kurung kurawal {} yang berisi konsep-konsep method yang akan diimplementasi nantinya.

<?php  
interface namaInterface
{
public function namaMethod();
...
}
?>

Contoh membuat interface untuk class Rumus:

<?php  
interface konsepRumus
{
public function luas_persegi();
public function luas_segitiga();
public function luas_lingkaran();
}
?>

Mengimplementasi Interface

Untuk mengimplementasi interface pada class, kita menggunakan keyword “implements” dibelakang nama class.

<?php  
class namaClass implements namaInterface
{
public function namaMethod() {
...
}
}
?>

jika sebuah class mengimplementasi interface, maka pada class tersebut harus mengimplementasi semua method yang ada pada interface.
Contoh :

<?php  
<?php
interface konsepRumus {
public function luas_persegi();
public function luas_segitiga();
public function luas_lingkaran();
}

class Rumus implements konsepRumus {
public function luas_persegi() {
return "ini luas persegi";
}

public function luas_segitiga() {
return "ini luas segitiga";
}

public function luas_lingkaran() {
return "ini luas lingkaran";
}
}

$rumus = new Rumus;
echo $rumus->luas_persegi()."<br/>";
echo $rumus->luas_segitiga()."<br/>";
echo $rumus->luas_lingkaran()."<br/>";
?>

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Interface dan Implements

Dalam menggunakan interface dan implements ada beberapa aturan dan kondisi yang harus kita patuhi, diantaranya :

1. Nama class tidak boleh sama dengan nama interface

Hal ini karena PHP mendeteksi interface sebagai class, meskipun pada kenyataannya hanya berupa konsep saja. Jika nama class dan interface sama maka akan muncul error “Fatal error: Cannot redeclare class”, artinya ada pendeklarasian class kembali.

 <?php   
interface Rumus {
public function luas_persegi();
}

class Rumus implements Rumus {
public function luas_persegi() {
return "ini luas persegi";
}
}
?>

Jika script diatas dijalankan maka akan tampil error berikut ini :

Fatal error: Cannot redeclare class Rumus in /home/sabrina/www/php/index.php on line 8

2. Method pada interface harus diset public

Karena sifatnya yang terbuka dan harus diimplementasi maka semua method pada interface harus diset public atau tidak ditulis sama sekali (sama juga berarti public). Jika diset private atau protected akan muncul error “Fatal error: Access type for interface method”.

 <?php   
interface Rumus {
private function luas_persegi();
}

class Rumus implements Rumus {
public function luas_persegi() {
return "ini luas persegi";
}
}
?>

Jika script diatas dijalankan maka akan tampil error berikut ini :

Fatal error: Access type for interface method konsepRumus::luas_persegi() must be omitted in /home/sabrina/www/php/index.php on line 3

3. Interface tidak boleh memiliki method normal

Sebagaimana fungsi interface yang bertujuan membuat konsep bukan class, maka pada interface tidak boleh ada method normal. Hal inilah salah satu yang membedakan antara interface dan class abstrak.
Jika hal ini terjadi akan muncul error “Fatal error: Interface function cannot contain body “.

 <?php   
interface Rumus {
private function luas_persegi();
public function luas_segitiga() {
return "ini luas segitiga";
}
}

class Rumus implements Rumus {
public function luas_persegi() {
return "ini luas persegi";
}
}
?>

Jika script diatas dijalankan maka akan tampil error berikut ini :

Fatal error: Interface function konsepRumus::luas_segitiga() cannot contain body in /home/sabrina/www/php/index.php on line 6

4. Interface bisa diturunkan

Seperti halnya class, interface juga bisa diturunkan. Untuk membuat interface turunan kita juga menggunakan keyword extends seperti pada class.

 <?php   
interface konsepRumus {
public function luas_persegi();
}

interface konsepRumusBangunDatar extends konsepRumus{
public function keliling_persegi();
}

class Rumus implements konsepRumusBangunDatar {
public function luas_persegi() {
return "ini luas persegi";
}

public function keliling_persegi() {
return "ini keliling persegi";
}
}
$rumus = new Rumus;
echo $rumus->luas_persegi()."<br/>";
?>

5. Interface bisa memiliki konstanta

Interface juga bisa memiliki konstanta seperti class. Untuk mengakses konstanta pada interface sama dengan mengakses konstanta pada umumnya yaitu menggunakan operator :: (titik dua ditulis dobel).

 <?php   
interface konsepRumus {
const pi=3.14;
public function luas_persegi();
}
echo konsepRumus::pi."<br/>";
?>

6. Sebuah class bisa mengimplementasi banyak interface sekaligus

Jika pada abstrak berlaku satu class abstrak untuk satu class, maka pada interface tidak. Kita bisa mengimplementasi beberapa interface sekaligus dalam satu class.

 <?php   
interface konsepRumus1 {
public function luas_persegi();
}
interface konsepRumus2 {
public function luas_segitiga();
}
class rumus implements konsepRumus1,konsepRumus2 {
public function luas_persegi() {
return "ini luas persegi";
}
public function luas_segitiga() {
return "ini luas segitiga";
}
}
?>

Referensi :

  • //php.net/manual/en/language.oop5.interfaces.php
  • //www.duniailkom.com/tutorial-belajar-oop-php-pengertian-object-interface-dalam-pemrograman-berbasis-objek/

Filed Under: PHP

  • « Previous Page
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • …
  • 17
  • Next Page »

Kategori

  • Android
  • Blogging
  • CSS
  • Desain
  • Elektronika
  • HTML
  • Internet
  • Javascript
  • Komputer
  • Mikrokontroler
  • PHP
  • Website

Pos-pos Terbaru

  • Rangkaian Adaptor 12 Volt 3 Ampere
  • 10 Aplikasi Transportasi Online Terbaru 2018
  • 3 Cara Screenshot di Laptop Windows
  • Rangkaian Adaptor 12V 35Ampere
  • Komunitas Desainer Kampung Jepara
  • Solder Yang Bagus dan Berkualitas
  • Cara Melewatkan Parameter ke dalam Fungsi pada Bahasa C
  • Parameter Dalam Bahasa C: Formal dan Aktual
  • Prototipe Fungsi dalam Bahasa C
  • Cara Menggunakan Fungsi dalam Bahasa C
  • Home
  • Privacy
  • Disclaimer
  • Kontak

Copyright © 2024 · Nulis-ilmu.com